Humantropus Monitorensis

/ˌmɪkst ˈfiː.lɪŋz/ to feel positive about one aspect of something and negative about another. The worst kind of mixed feelings one can experience is with someone who they have strong affection for, but that person behaves contrarily towards the other person's desires,wants, needs, thoughts, etc. This leaves the person in an extremely tough situation of constant emotional distress, not knowing of whether to stick with the other person or to leave. *urbandictionary

" The only thing I can see is a Blurryface "

Kebaikan dapat diartikan sifat baik yang bersifat personal pada seseorang atau perbuatan baik yang dilaksanakan sekelompok orang. Sedangkan kata baik sendiri memilki arti elok, patut, teratur hal yang bagus lah intinya itu kalau menurut KBBI ya. Kalau menurutku yang cuma penulis blog rumahan ini kebaikan ya perilaku orang yang dapat menyenangkan orang lain.  Kebaikan yang tepat harusnya ditebar, kalau kebaikan disimpan untuk diri sendiri itu  selfish , tidak mau berbagi .  Iya kan? hal hal baik hanya untuk diri sendiri, tapi tidak apa apa sih itu pilihan Anda. Orang berhak memilih apakah dia bermanfaat untuk orang sekitar atau hanya menjadi orang yang hidup sendiri tidak memikirkan kondisi orang sekitar. Menjadi manusia yang mati rasa kemanusiaannya. Tapi kalau terlalu peduli dengan orang lain tapi tidak peduli dengan diri sendiri itu juga tidak baik. Jadi, jadi orang yang seimbang seimbang saja, tidak usah berlebihan. Kita dapat berbagi kebaikan dengan berba...

Isyarat, kelakuan tak jelas maknanya. Lalu siapa yang kau harap untuk mengerti dan peduli. Hanya memberi isyarat saja, belum tentu juga orang orang peduli. Isyarat, tanpa kata kata hanya dengan gelagat, lalu siapa yang bisa mengerti. Isyarat, memberi tanda tanda, tidak semua bisa menjadi detektif memecahkan tanda yang diberi. Yang bisa memecahkanpun belum tentu mau memecahkannya. Tetapi diri masih mengirim isyarat, bagaimana kalo orang orang salah tangkap. Isyarat itu multitafsir, setiap orang bisa memiliki tafsir yang berbeda. Jadi kalau salah tafsir ya bukan salah mereka. Belum lagi kalau udah benar tafsirannya tapi ternyata bukan orang yang diharapkan yang mengerti. Malah jadi salah alamat. Angan, angan yang selalu dibayangkan. Diam dalam hati yang diinginkan. Tapi hanya bisa berangan-angan, karena belum tercapai mungkin juga kurang niatan. Angan angan sudah terencana, tapi belum tentu pelaksanaannya. Dasar emang manusia hobi berangan-angan, tapi mumpung masih bisa berangan ...

Keyboard warrior sering juga disebut preman keyboard. Ya seperti namanya manusia jenis satu ini kerjaannya bentak bentak orang lain. Tidak secara langsung tapi bentak online. Banyak sekali manusia manusia sekarang menjadi keyboard warrior karena mereka sering bersosialnya melalui media sosial ketimbang bersosial konvensional, ciailah konvensional. Keyboard warior ini garang banget dah di kehidupan sosial medianya. Dia merasa dia adalah pedoman hidup manusia seutuhnya. Manusia palinh benar, yang lain salah!  Mereka bisa berani begitu karena ya simple mereka ngga hadapan langsung sama yang dibacotin. Kalo ada salah salah dikit kan ngga digampar orang. Kalo hadapan langsung kan salah salah dikit bisa kegampar bos. Jadi ngomong itu lebih mikir. Jenis manusia keyboard warrior ini udah tanpa mikir lagi ngetikin respon dia ngga mikirin gimana ya kalo gue yang dikomenin kek gitu. Ngga mikir gimana kalo gue diposisi dia. Tapi keyboard warrior ini ngga usah diladenin sih, ocehan online itu c...

Tulisan, kenapa sih lu kaga slese slese. Cuma numpuk didraft doang. Trus kapan dong lu mau dibaca orang. Eh tapi iklas ngga ya gue kalo lu dibaca orang. Adasi yang selesai malah kaga gue post. Lucu gak si? Nulis lama lama, ujung ujungnya kaga dipost. Maaf ya tulisan yang udah kelar tapi ngga gue post. Bukannya tulisannya jelek atau ngga rapi, cuma gue belum iklas aja lu dibaca orang laen. Soalnya yang baca blog ini banyak orang. Kalo yang baca blog ini cuma gue pasti udah gue post dari taun kapan dah. Oiya buat tulisan yang belum kelar, ada yang judul doanh, ada yang dapet satu kalimat, ada yang udah satu paragraf. Maaf nih juga, bukannya gue ngga mau nyelesein. Tapi keknya topik yang dibahas itu njelimet, atau males aja gue nulisnya hahahahaha. Emang ya males ini susah ngilanginnya. Gue pas udah beli domain ini ngepost cuma berapa. Lebih banyak tulisan pindahan dari blog lama deh keknya cuma dipoles dikit biar aga mendingan. Eh tapi jadi mendingan apa malah makin jelek hahhaahha. kaga...

Yaa tagar di rumah aja akhir akhir ini sering digunakan. ini bukan gara gara semua orang tiba tiba jadi introvert gitu males keluar rumah, kalo ada keramean bingung sendiri, bukaaaan. ya ini gara-gara pandemi yang terjadi di tahun 2020 ini. Tapi gue ngga bakal bahas pandemi karena gue bukan ahli. Gue bakal bahas bahwa kehidupan sehari hari gue ternyata itu namanya self quarantine saat pandemi. Anjir berarti selama ini gue dirumah banget ya. Sebisa mungkin ngga keluar rumah lah, paling keluar rumah pas malem, eh tapi malah lebih mirip sama kalong dah kalo gitu ya hahahaha. Tapi entah kenapa biarpun gue biasa didalem rumah, yang dulunya biasa aja nih biarpun dirumah bisa ngerasa suntuk juga loh. Heran gue apa karena muncul anjuran pemerintah itu ya, jadi bawaannya pengen ngga ngikutin aja haahahah. Tapi yang jelas ini gara gara pandemi ini sih jadi bikin semua orang susah, gue jadi mikir mulu. Nyawa manusia cuma jadi statistik, kek cuma diitung sama angka gitu. kek oh 11 orang men...

ditulis pada tanggal 28 April 2017 Bingung, selalu begitu judulnya setiap hari. Bingung menentukan, padahal belum tentu juga yang sedang ditentukan. Dalam hati terkadang bertanya, tapi setidaknya aku sudah berdo'a dan tiga kali mendapat petunjuk yang sama. Apakah aku meragukanNYA? apa hanya akunya saja yang tidak punya nyali untuk bertindak menentukannya? Apa emang akunya saja, begitu saja tidak bisa. Ya nyatanya memang begitu, rindu untuk bertemu, sudah bertemu malah membisu. Dasar payah! tidak bisa bertindak! Pertanyaan, mulai muncul pertanyaan-pertanyaan dari rumah. Diserbu dengan pertanyaan yang sama ketika menyapa. Berusaha menenangkan, begitu saja kesehariannya. Tatapan mata kosong, bagaimana bisa bercerita, yang ada hanya mengeja. Mengeja langkah demi langkah. Banyak takut melangkahnya ketimbang langkah yang dijalaninya. Tidak tahu antara takut atau gengsi, yang pasti jauh dari relaksasi. Mengekang, terkekang oleh bingung dan pertanyaan. Layakkah ini mengekang? aku...