Kegembiraan: Sajak Pilu yang Berkumpul menjadi Kesatuan
Sajak kepedihan seiring hari semakin sering terdengar dari anak anak muda. Bukannya apa, karena banyak korban-korban patah hati disana sini. Mungkin bisa jadi makanan sehari-hari bukan karena patah hati setiap hari. Tapi karena sembuh dari patah hati bukanlah perkara mudah, butuh waktu berbulan-bulan untuk nyembuhinnya "jangan curhat mas!".
Sajak sajak kepedihan yang dapat mengekspresikan kepiluan, kegusaran dari dalam hati. Tentu saja hal tersebut akan mengurangi kepedihan karena kepedihan yang didapat bukan hanya disimpan sendiri. Menyimpan kepedihan hanya akan menyiksa tubuh karena dengan menyimpan kepedihan, hal hal yang berhubungan dengan kepedihan akan terus terngiang dikepala dan malah jadi beban pikiran.
Jadi lepaskan lah! lepaskan saja! jangan disimpan, sampaikan saja. Ya sampaikan saja sajakmu agar sembuh luka hatimu. Seluas harapan, sajak harus disampaikan dan akan terus berkembang tidak lekang oleh jaman. Masa demi masa dilalui, tetapi masih itu-itu saja yang terjadi. Apakah ini hanya halusinasi? akurasa tidak, ini bukan halusinasi, ini hanya kisah pilu yang tertutup sepi. Sepi, selalu menyalahkan sepi, bukankah kau sangat suka sepi? ya aku suka sepi, setidaknya akan menjadi sebuah kewajaran jika saat sepi aku merasa kesepian. Pasti akan menyedihkan jika dalam keramaian malah merasa kesepian. Jadi nikmatilah sepimu, sebelum ramai datang dan menambah pilumu. Pilu bukan hanya datang dari situ, terkadang juga hati memiliki fikiran dan fikiran itu akan terus terngiang dalam lubuk kecilku. Niat ingin mengatakan, tapi selalu saja menunggu. Menunggu waktu yang tepat katanya, waktu yang tepat itu kapan? ya makanya ini masih ditunggu.
Makannya jangan salah menggunakan tanda baca! Ini hanya rangkaian kata, bukan ucapan yang bisa kau atur tinggi rendah nadanya. Bagaimana mau mengerti jika kau sampaikannya tidak dengan hati. Ah apa malah sesuka hati? Sudahilah tulisan sesuka hatimu, lihat sekitarmu! masihkah kau bisa menerapkan yang seperti itu? Masamu bukan lagi yang seperti itu, berfikirlah! lakukan hal yang terbaik untukmu. Berfikir? ya aku selalu berfikir, tapi melakukan itu yang masih membutuhkan banyak pertimbangan. Mau menimbang apa lagi? bukankah kamu sudah melihat referensi penimbangannya? ah, apa kamu belum baca? makanya baca! agar tau apa yang harus yang kau lakukan dan tidak. Jangan bingung! itu adalah buku panduan hidupmu, tidaklah akan keliru selagi sesuai dengan bukumu.
Ya aku sudah membaca bukunya, tapi terkadang diri ini masih memifikirkan sebab akibatnya. Ah kurasa itu hanya hayalanmu saja. Jangan sering berhayal! lakukan saja siapa yang tau dengan hasilnya? Sudahlah jangan mengeluh begitu, pilumu mungkin tak seberapa dibanding dengan pilu orang yang sudah menjalani kehidupan sebenarnya. Mulailah tidak selalu memakan umpan, buka sendiri jalanmu! nikmati jerih payahmu! nikmati prosesnya! bukan cuma hasilnya!
Komentar
Posting Komentar