Gotong Royong: Crowdfunding

Akhir akhir ini gue sering denger kata crowd funding terutama yang online online itu ya. Kalo disekitar rumah gue juga adasih crowdfunding gantian bernama arisan ahahah. Mulai dari arisan bapak bapak sampai emak emak, mulai dari arisan duit, amterial buat bangun rumah sampai arisan perabotan, ya panci, lemari, banyak dah. mamak gue lagi rajin rajinnya tuh ikutan arisan lemari, berbagai macam lemari lah yang lemari sudut lemari baju ampe penuh rumah gue sama lemari keknya emak gue udah bisa tuh jualan lemari saking banyaknya lemari dirumah. hahaha kok malah jadi bahas lemari gini yak. balik lagi dah bahas crowdfunding

Crowdfunding merupakan sebuah metode mengumpulkan uang yang dilakukan oleh banyak orang  untuk sebuah project atau tujuan tertentu. Biasanya hal tersebut dilakukan melalui internet. Tujuan crowdfunding itu sendiri ada berbagai macam, mulai dari crowdfunding untuk membuat musik, membuat video dokumentasi, membuat sebuah kegiatan bakti sosial, membuat perusahaan banyak dah. 

Crowdfunding yang sering gue temuin sendiri itu ada di youtube, biasanya mereka memanfaatkan patreon sebagai media untuk melakukan crowdfunding. Para patron "orang yang mendukung di patreon" mendapatkan conten exclusive yang hanya bisa diakses di situs patreon dan shoutout pada akhir video. Tak kadang ada juga yang menggunakan patreon agar video yang mereka buat ads free seperti kanal youtube Matt D'Avella yang tidak meletakkan iklan pada video nya, karena sebuah iklan dalam video mereka dapat mengganggu experience ketika menonton video mereka.  

Selain video kreator juga ada musisi yang memanfaatkan crowdfunding untuk mendukung karyanya. Jadi mereka mendapatkan dukungan finansial untuk memproduksi musik dari pendukungnya. Setau gue banyak musisi jaman dulu yang memanfaatkan crowdfunding untuk memproduksi musiknya. Dengan begitu musisi juga dapat fokus memproduksi lagu tanpa harus memikirkan segi finansial. Untuk musisi modern yang gue tau menggunakan crowdfunding yaitu Wintergatan, yap dengan alat musik khasnya yaitu Marble Machine yaitu sebuah alat musik mekanikal menggunakan kelereng sebagai pemicu suaranya. Susah si jelasinnya ya diliat ini aja dah Marble Machine. Dengan crowdfunding dia dapat merilis musik gratis untuk semua orang nikmati ataupun gunakan untuk sebuah backsound etc. Akhir akhir ini sendiri ia sedang sibuk menyelesaikan Marble Machine X yang ditargetkan dapat melakukan tur dunia menggunakan alat musik mekanikal tersebut.

Ada juga perusahaan yang memanfaatkan crowfunding untuk mempertahankan perusahaan mereka agar tidak bangkrut, terutama perusahaan media cukup banyak perusahaan media yang bangkrut akibat pandemi. Salah satunya yang gue tahu adalah perusahaan media The Great Big Story pada pertengahan tahun 2020. Perusahaan yang memanfaatkan crowdfunding dalam kasus salah satunya adalah Asian Boss. Asian Boss merupakan sebuah media yang meliput hal hal yang otentik dan unik tentang Asia.

Untuk Crowdfunding kegiatan bakti sosial sendiri ada banyak sekali ya. jadi kayaknya ngga usah dicariin contohnya dah hahaha. Crowdfunding ini juga menguatkan manusia sebagai mahluk sosial yang dapat membantu satu sama lain. Crowdfunding ini juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan dukungan finansial selain mendapatkan sponsor korporasi, asal jangan bikin crowdfunding aneh aneh aja. hahaha

Komentar

translate

tayangan