Pilkada: Menggema Suara

Ditulis pada tanggal 18 April 2017

Yap! Pilkada yang menggema suaranya mana lagi kalau bukan DKI Jakarta. Jakarta, Ibu kota, Jantung negara. Semua tumpah ruah disana, Mengadu nasib disana, Berharap kemagisan Ibu kota. Mungkin itulah yang menyebabkan pilkada DKI ini jadi perbincangan disana sini. Aku juga heran kenapa harus begitu, perasaan pilkada didaerahku saja ngga seriuh itu. Bahkan calon kepala daerahnya pun aku tak tahu.

Apa mungkin aku terlalu apatis dengan daerahku? Ah tidak juga, yang pasti aku tahu adalah siapa saja yang jadi kepala daerah akses jalan ke desaku ya akan seperti ini. Apa buktinya? sudah lebih dari 3 kali ganti kepala daerah buktinya gini gini aja. Rusak dimana-mana, ah bukan rusak yang bisa mengungkapkan keadaanya. Sulit diungkapkan memang, tetapi jika dilihat dari segi fisiknya jalan sudah tidak pantas dipanggil jalan lagi, tapi sungai kering ketika kemarau dan layaknya sungai jika hujan datang. Ah lupakan dulu masalah daerah ku. Terlalu banyak jika diceritakan disini, mungkin nanti kubuat tulisanku untuk daerahku.



---Pilkada Jakarta!!!---



Meriah dimana-mana, bahkan daerah yang tidak ada sangkut pautnya saja ikut bercerita. Mengusung sejuta cara untuk menarik suara rakyat. Semoga saja bisa terlaksana bukan hanya sebagai pemikat. Yang jelas salah satu yang kusuka dari pilkada jakarta adalah hari liburnya. *Hahaha jujur sekali! Lah emang kenapa? Ini bukanlah hal yang musti ditutup-tutupi. Toh ini bukan kasus korupsi yang penuh intrik sana sini. Sudahlah jujur saja, kasihan KPK kalo untuk hal yang sesederhana ini saja tidak bisa berungkap jujur.



---Pilkada Jakarta!!!---



Banyak cerita, ah sampai pusing aku mendengarnya. Aku yang tidak ikut memilih saja ampe risih mendengarnya. Satu sama lain sama saja saya rasa. Inikan yang penting mendapatkan simpati, urusan kalo udah kepilih mah nanti. Semoga saja sesuai janjinya ya, tapi kebanyakan si janji-janji aja. Mau dibuat tabungan kali buat di akhirat nanti tagihannya.



---Pilkada Jakarta!!!---



Memiliki 3 Calon tadinya, 1 Anak dari mantan kepala negara, 2 petahana, 3 mantan mentri negara. Tapi pada putaran pertama anak mantan kepala negara tumbang, tersisa urutan dua dan tiga. Tanggal 19 April 2017 nanti putaran dua dimulai, tentu saja hari libur lagi *yeahh!. Senang juga rasanya, tapi jangan hanya senang liburnya saja, Jangan lupa pemilihannya.



---Pilkada Jakarta!!!---



Saya si ngga peduli mau siapa yang terpilih jadinya, toh kalo jadi juga jalan akses ke desa saya juga gitu-gitu saja. Kedua paslon sama-sama memiliki kelebihan kekurangan. Jangan cari yang sempurna! niscaya yang sempurna itu tidak ada kecuali Allah SWT. Selamat memilih, masa depan Jakarta ada di mereka berdua karena mereka yang akan menahkodai Jakarta, Kalo saya yang nahkodai nanti beda lagi ceritanya hahaha.

Komentar

translate

tayangan