Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Pilkada: Menggema Suara

Ditulis pada tanggal 18 April 2017 Yap! Pilkada yang menggema suaranya mana lagi kalau bukan DKI Jakarta. Jakarta, Ibu kota, Jantung negara. Semua tumpah ruah disana, Mengadu nasib disana, Berharap kemagisan Ibu kota. Mungkin itulah yang menyebabkan pilkada DKI ini jadi perbincangan disana sini. Aku juga heran kenapa harus begitu, perasaan pilkada didaerahku saja ngga seriuh itu. Bahkan calon kepala daerahnya pun aku tak tahu. Apa mungkin aku terlalu apatis dengan daerahku? Ah tidak juga, yang pasti aku tahu adalah siapa saja yang jadi kepala daerah akses jalan ke desaku ya akan seperti ini. Apa buktinya? sudah lebih dari 3 kali ganti kepala daerah buktinya gini gini aja. Rusak dimana-mana, ah bukan rusak yang bisa mengungkapkan keadaanya. Sulit diungkapkan memang, tetapi jika dilihat dari segi fisiknya jalan sudah tidak pantas dipanggil jalan lagi, tapi sungai kering ketika kemarau dan layaknya sungai jika hujan datang. Ah lupakan dulu masalah daerah ku. Terlalu banyak jika d...

Indie, Kopi, dan Senja

Gambar
Indie sendiri dateng dari kata "Independent" yang bisa diterapin dimana ajasih, yang intinya bebas, tidak terikat kontrak dengan pemegang modal besar. Tapi gue kali ini gaakan bahas tentang pelaku indie, karena gue ga ada kepentingan buat bahas pelaku indie ini hahaha. Kali ini gue bakal bahas penggemar pelaku indie. Intinya penggemar artis artis indie lah, jangan dibikin belibet gini hahaha. Entah kenapa musik indie di Indonesia sering kali dikaitkan kopi dan senja. Ada filosofi tersendiri sepertinya antara indie senja dan kopi. Indie tanpa kopi dan senja itu ibarat sayur yang gaada sayurnya dah wkwkw. Ejekan kopi senja sering gue sering liat di twitter si hahaha. "Kopi senja, kopi senja, asam lambung." Emang ya nitijen ini apa apa jadi bahan bacot. Ada cela sedikit bacot, keknya ada masalah dikehidupan sosialnya. Apa emang hobinya bacot ya? duh ga tau dah. Bahas anak indie dulu nih, nitijen nanti-nanti ajadah hahaha. Tapi ejekan kopi senja ini sendiri dateng ...

Udahan: Pensiun NgePES

Pro Evolution Soccer sering disebut juga PES, game sepak bola yang diterbitkan oleh KONAMI. PES adalah salah satu game kesukaan saya, rasa suka saya kepada game ini adalah ketika saya masih SMP. Saya dulu bermain PES dengan menggunakan consol game Playstation 2 sewaan ditempat teman. Karena saya tidak jago bermain sepak bola dan saya sangat menyukai olahraga sepak bola, dengan permainan inilah saya bisa mengekspresikan diri. Mulai dari dribling menawan dan lesatan gol indah, sangat menyenangkan memainkan game ini. Saat amsih SMP saya belum terlalu teracuni oleh game ini, karena untuk memainkan game ini saya harus menyewa 3 ribu rupiah per jamnya. Jadi ketika ingin memainkan game ini saya juga musti mikir mikir punya uang kaga ini hahahaha. Uang jajan sekolah saya saat SMP saja sekitar 2 ribu rupiah (kalogasalah) aduh jadi curhat. Ya bayangin aja daripada buat main PES 3 ribu 1 jam ya mending buat jajan disekolah. Meskipun begitu ya gue tetep suka main PES. Saya kecandu...

translate

tayangan