Hujan: Ya sudah mau diapakan?
Hujan, itu ya air yang turun dari langit, yang terbentuk dari proses. Kalo dari mata itu namanya kenangan dan terbentuk dari hati yang tergores. Hujan terkadang membuatku bingung, apakah aku harus menyukainya? apakah aku harus membencinya? Ah jangan diambil pusing, ambil saja hikmahnya. Nikmati barokahnya. Tapi aku sering denger dari wiranagara bahwa hujan itu terdiri dari 1% air dan 99% kenangan. Sebegitukah arti hujan untukmu? Apa itu hanya alibi saja untuk membunuh sedihmu dengan mengumpankan hal lain sebagai penyebabnya? Bisa saja, siapa yang tau?
Juga jangan terlalu percaya diri bahwa hujan datang karena ia ingin menemani sedihmu. Mungkin saja hujan turun untuk membasuh bumi dari kotoranmu. Iya kotoranmu yang kau buang dan kau tumpah ruahkan dibumi, bagaikan bumi ini milikmu sendiri. Maka jangan salahkan hujan jika hujan deras turun menghujam, mungkin kotoran yang kau buang telah menggunung tinggi menjulang. Maka hujan deras datang untuk membersihkannya, tapi jangan salahkan juga jikalau nanti banjir jadinya. Karena sampah menggunungmu itulah yang menjadi penyebabnya.
Sudahlah, jangan menyalahkan hujan, ia hanya turun melaksanakan pekerjaan. Hujan ya hujan, lalu mau diapakan? Tunggu saja hingga reda jika tidak ingin terkena basahnya.
Komentar
Posting Komentar